Di de Appel, para perupa Palestina telah mendalami tema-tema mendesak seputar “Tanah,” khususnya kepemilikan dan penggunaannya. “Tanah” merupakan garis depan berbagai isu kritis, termasuk krisis lingkungan, perampasan tanah, kolonialisme, perumahan yang terjangkau, dan banyak lagi. Dalam konteks kapitalisme akhir saat ini, “Tanah” telah direduksi menjadi sekadar komoditas, dilucuti dari nilai intrinsik dan signifikansi komunalnya. Namun, para perupa Palestina menyaksikan gelombang gerakan politik dan sosial di seluruh dunia yang dengan sungguh-sungguh mengadvokasi akses yang adil dan restitusi tanah dan sumber dayanya. Para perupa yang sering kali berada di garis depan perjuangan ini bukan hanya peserta, melainkan juga inovator yang mengeksplorasi dan mewujudkan paradigma baru kepemilikan bersama dan mengimajinasikannya kembali.
Dalam Our People are Our Mountains (mengutip kata-kata Amílcar Cabral tentang gerakan pembebasan Guinea-Bissau), perupa dan kolektif di Palestina dan di tempat lain yang bekerja untuk menjawab pertanyaan seputar tanah dari berbagai perspektif berkolaborasi dengan Majelis Jakarta dengan mengirimkan instruksi jarak jauh. Pemanfaatan instruksi, alih-alih memindahkan karya secara fisik atau memfasilitasi perjalanan, bermula dari pertimbangan etika, politik, dan lingkungan. Komunitas seni semakin sadar akan kompleksitas dan konsekuensi perjalanan serta logistik transportasi untuk pameran singkat; biaya lingkungan sering kali lebih besar daripada potensi manfaat dari menciptakan dan memelihara hubungan. Meskipun demikian, pentingnya menjaga hubungan, belajar dari praktik artistik satu sama lain, dan membangun solidaritas dalam perjuangan bersama tetap tidak dapat disangkal.
Laku mengirimkan instruksi juga merupakan cara untuk menunjukkan jarak fisik dan simbolis, menekankan kesulitan mendalam terkait perpindahan masuk dan keluar Palestina, khususnya selama genosida yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, inisiatif ini merupakan tindakan transmisi dan kepercayaan. Para perupa Palestina akan mengirimkan arahan kreatif mereka kepada rekan-rekan di Jakarta, yang pada gilirannya akan mewujudkan, berkontribusi, melakukan, atau memberlakukan instruksi tersebut.
Dalam iterasi Amsterdam, instruksi akan disajikan, sementara beberapa di antaranya akan diaktifkan selama beberapa minggu mendatang. Setiap minggu selama rentang presentasi, video baru oleh para perupa yang berpartisipasi dan perupa lainnya akan diputar berulang-ulang selama satu minggu penyelenggaraan pameran. Selain itu, program performans, lokakarya, dan pertemuan juga akan dilaksanakan di sepanjang proyek ini.