Performance MTN x Majelis Jakarta: Kayu’A
oleh Rahmat Pangestu (Riau) & Salira Ayatusyifa (Jambi)
Pacu Jalur (Lomba Sampan) merupakan olahraga tradisional yang telah menjadi simbol kehidupan, tradisi dan kebersamaan bagi masyarakat Kuantan Singingi. Dalam tradisi ini, jalur-jalur yang panjang dan ramping, dilengkapi dengan dayung yang diukir dari kayu peninggalan nenek moyang, bergerak serentak di atas permukaan Sungai Batang Kuantan. Teriakan “Kayua..kayua..” yang menggema di tepian sungai bukan hanya sekadar merayakan kemenangan dan kebersamaan, melainkan juga merupakan bentuk penghormatan terhadap warisan leluhur dan semangat kolektif masyarakat.
Di balik semaraknya Pacu Jalur, alam yang dahulunya menjadi naungan kehidupan kini menghadapi ancaman serius. Hutan ulayat, yang merupakan sumber utama bahan pembuatan jalur, kini terancam oleh tindakan investor yang mengambil alih secara sepihak hutan ulayat untuk dijadikan hutan industri penghasil kertas. Selain itu, Sungai Batang Kuantan, yang dulunya jernih, kini berwarna keruh dan kuning akibat maraknya penambangan emas ilegal yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Sayangnya, banyak masyarakat kuantan singingi yang tidak menyadarinya, bahkan menutup mata terhadap ancaman yang ada. Mereka lebih memilih untuk menikmati euforia kemegahan Pacu Jalur tanpa mempertimbangkan kondisi lingkungan yang semakin memburuk.
Tim Pendukung
Skenografer: Ahmad Ridwan Fadjri (Iwan Kuncup)
*Gratis dan Terbuka Untuk Umum
Place: Kolam Promenate