Performance Tari Piring
Anisa Nabilla Khairo (Padang, Sumatra Barat)
Tari Cikaramat merupakan ekspresi dari keterhubungan antara tradisi, alam, dan rasa syukur yang diwujudkan melalui medium anyaman bambu. Berakar dari pengalaman hidup selama lima minggu bersama masyarakat Kampung Cikaramat, karya ini menggali tradisi anyaman sebagai simbol kehidupan sehari-hari, identitas budaya, dan keabadian manusia dengan alam. Menghadapi kenyataan bahwa tari tradisional tidak hadir di kampung ini, piring yang tadinya direncanakan sebagai fokus karya berkembang menjadi elemen yang lebih simbolis melalui anyaman bambu, benda-benda yang menghidupi keseharian masyarakat sekitar. Mengangkat inspirasi dari tari piring Minangkabau yang awalnya dimaksudkan sebagai simbol rasa syukur atas panen, karya ini bergeser setelah penelitian di Kampung Cikaramat. Karya ini bertujuan untuk menjadikan anyaman sebagai simbol yang lebih besar dari sekadar benda sehari-hari. Anyaman bambu tidak hanya digunakan sebagai properti, tetapi juga menjadi bagian dari narasi yang lebih luas tentang kehidupan, tradisi, dan hubungan manusia dengan alam. Melalui performance art ini, penonton diajak untuk merasakan dan merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam proses anyaman dan bagaimana benda-benda tersebut mencerminkan ritme hidup, keterhubungan sosial, dan siklus panen.
Place: Galeri S. Sudjojono